NAMA :
RESTU NURSAPITRI
PRODI :
AGROEKNOLOGI
NIM :
11.04.07.0407
JUDUL :
KEBUN IDAMAN UNTUK BIDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA
Luas
lahan 2,5 ha
Pohon tan.jambu mete Bud.tanaman
apel
Bud.tanaman
Bud.tanaman ubi jalar jeruk
Budidaya labu
Bud.tanaman papaya siam
Bud. Semangka (non-klimaterik)
Bud.tanaman kacang panjang
Bud.sayuran buah: Bud.tan. terong
Tomat, cabai
Bud.sayuran
hijau:sawi,bayam
Saluran irigasi
|
PENDAHULUAN
Hortikultura (horticulture) berasal
dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman
kebun. Kemudian hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk
budidaya di kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang
dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya
pertanian modern (Wikipedia,
2013).
Hortikultura merupakan cabang dari agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan
pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur),
tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu
ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar (Wikipedia, 2013).
Sistem
Produksi Hortikultura Semusim. Pada sistem ini dibudidayakan tanaman semusim
seperti berbagai jenis sayuran dan bunga, buah semangka, melon dan lain-lain.
Pengelolaan tanaman biasanya intensif, dengan menggunakan benih komersial.
Sistem produksi ini biasanya produkstivitasnya tinggi dan kualitas yang
dihasilkan cukup baik. Kubis, kubis bunga, wortel, tomat, paprika, petsai,
lobak, bawang daun, bawang putih, buncis, kentang, dan sayuran yang berasal
dari daerah temperate banyak ditanam di dataran tinggi, sedangkan kangkung,
bayam, jagung muda, kacang panjang, cabe, tomat, bawang merah, ketimun, labu,
terung banyak ditanaman secara monikultur di dataran rendah (Anonim, 2013).
Sistem
Produksi Hortikultura Organik. Akhir-akhir ini sistem ini menjadi kecendrungan
dalam produksi sayuran. Banyak konsumen yang menghendaki sayuran dan buah
organik. Untuk buah-buahan tertentu seperti durian, rambutan, sawo, manggis,
kedondong, karena sebagian besar diusahakan secara agroforestri dan di
pekarangan, biasanya organik (tidak dipupuk, tidak disemprot pestisida). Namun
kebanyakan buah tersebut tidak secara formal diakui sebagai buah organik.
Sedangkan untuk sayuran telah berkembang secara sistematis teknologi produksi
sayuran organik. Sebagian dari sistem produksi ini sudah terakreditasi sebagai
kebun sayuran organik (Anonim,
2013).
Sayuran
sebagian besar diproduksi dengan sistem produksi monokultur maupun tumpangsari,
baik secara semi intensif maupun secara intensif. Sedangkan buah-buahan yang
ada di pasaran dalam negeri sebagian besar berasal dari sistem pekarangan dan
sistem Agroforestry. Minimnya pengelolaan dari dua sistem produksi ini
menyebabkan buah yang dihasilkan biasanya berkualitas rendah. Selain itu
buah-buahan tersebut keragamannya tinggi dan tidak ada kepastian citarasa.
Dalam satu koli terdapat buah dengan kualitas tinggi, enak dan menyenangkan,
bercampur dengan buah berkualitas rendah, masam dan tidak enak (Anonim, 2013).
Ketidakpastian
kualitas ini disebabkan karena:
a. Pohon yang ditanaman berasal dari
hasil perbanyakan generatif (dari biji), sehingga kualitas antar pohon bisa
berbeda
b. Karena buah berasal dari pekarangan,
sedangkan pengelolaan pohon antar pekarangan bisa sangat berbeda, sehingga
menghasilkan buah dengan kualitas yang berbeda;
c. Banyak petani atau penebas yang
melakukan panen serempak, baik buah masih muda maupun buah matang, kemudian
buah tersebut diperam agar segera masak;
d. Pengelolaan pasca panen buah yang
buruk dan kadang-kadang ada kesengajaan mencampur buah buah bermutu tinggi
dengan yang rendah (Anonim,
2013).
TINJAUAN PUSTAKA
a.
Jambu mete
Anacardium occidentale, berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (Lignosus),
silindris, permukaan kasar, percabangan monopodial. Arah tumbuh batang tegak
lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar (Novi,
2011)
Daun merupakan daun tunggal yang
hanya tumbuh di ujung-ujung ranting. Daun pada Anacardium
occidentale L. merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki
tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (Lamina), lazimnya
disebut daun bertangkai. Daun bertangkai pendek (1,5-3 cm), daun berbentuk
bulat telur sungsang dan guratan rangka daunnya terlihat jelas bulat telur
terbalik, kebanyakan dengan pangkal runcing dan ujung membulat. Helaian daun
tunggal, warna hijau kekuningan sampai hijau tua kecoklatan, panjang 4 cm
sampai 22 cm, lebar 2 cm samapai 15 cm, ujung daun membulat (Rotundatus)
tidak terbentuk sudut sama sekali, pangkal daun runcing (Acutus) yakni
jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke
atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (kurang
dari 90º) (Novi, 2011)
Manfaat tanaman jambu mete. tanaman
jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak manfaatnya, mulai dari akar,
batang, daun, dan buahnya. biji mete – kacang mete dapat digoreng sebagai bahan
makanan yang bergizi bergizi. bentuk olahan buah mete misalnya menjadi abon
jambu mete, sari buah mete, anggur mete, manisan kering, dan beberapa bentuk
lainnya. cairan berwarna coklat yang ada di kulit kayu jambu mete yang
jika terkena udara akan menjadi hitam, sehingga cairan ini dapat digunakan
untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan pewarna. kulit batang pohon jambu
mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat sariawan. batang pohon mete menghasilkan
gum atau blendok untuk bahan perekat buku. selain daya rekatnya baik, gum juga
berfungsi sebagai anti gengat yang sering menggerogoti buku. akar jambu mete
berkhasiat sebagai pencuci perut. daun jambu mete yang masih muda dimanfaatkan
sebagai lalap, terutama di daerah jawa barat. daun yang tua dapat digunakan
untuk obat luka bakar (Anonim, 2010).
Budidaya
jambu mete banyak di jawa tengah yaitu di daerah jepara, wonogiri, jawa
timur : bangkalan, sampang, sumenep, pasuruan, dan ponorogo, dan di yogyakarta
: gunung kidul, bantul, dan sleman, bali : karangasem, sulawesi selatan :
kepulauan pangkajene, sidenreng, soppeng, wajo, maros, sinjai, bone, dan barru,
di sulawesi tenggara : muna, ntb : sumbawa besar, dompu, dan bima (Anonim,
2010).
b.
Apel
Apel
(Pyrus malus) dapat hidup subur di
daerah yang mempunyai temperatur udara dingin. Tumbuhan ini di Eropa
dibudidayakan terutama di daerah subtropis bagian Utara. Sedang apel lokal di
Indonesia yang terkenal berasal dari daerah Malang, Jawa Timur. Atau juga
berasal dari daerah Gunung Pangrango, Jawa Barat. Di Indonesia, apel dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik apabila dibudidayakan pada daerah yang
mempunyai ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut (Moxpoy, 2013)
Tumbuhan
apel dikatagorikan sebagai salah satu anggota keluarga mawar-mawaran dan
mempunyai tinggi batang pohon dapat mencapai 7-10 meter. Daun apel sangat mirip
dengan daun tumbuhan bunga mawar. Berbentuk bulat telur dan dihiasi
gerigi-gerigi kecil pada tepiannya. Pada usia produktif, apel biasanya akan
berbunga pada sekitar bulan Juli. Buah apel yang berukuran macam-macam tersebut
sebenarnya merupakan bunga yang membesar atau mengembang sehingga menjadi buah
yang padat dan berisi (Moxpoy, 2013)
Dalam
buah apel, terkandung banyak vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, dan
vitamin C. Terdapat pula sejumlah mineral seperti potassium, magnesium,
kalsium, zat besi, zinc. unsur lainnya seperti fitokimian, tanin, serat, baron,
asam tartar terdapat juga dalam buah apel (Moxpoy, 2013)
c. Labu Siam
Labu merupakan tumbuhan merambat dari
genus Cucurbita yang
menghasilkan buah berukuran besar dengan nama yang sama. Labu cukup terkenal dan banyak
dibudidayakan di Indonesia.
Selain di Indonesia, labu juga dibudidayakan di Amerika Utara, Eropa, Australia, Selandia Baru dan Asia Tenggara. Nama labu juga sering digunakan untuk
menyebut nama anggota famili Cucurbitaceae
selain genus Cururbita seperti
bligo, labu siam dan labu ular
(Anonim, 2012).
Terdapat 20-an spesies labu di seluruh dunia, dengan jumlah subspesies dan varietas
mencapai 100-an lebih. Namun yang dibudidayakan di Indonesia umumnya hanya 5 spesies yaitu Cucurbita maxima (labu
manis), Cucurbita ficifolia, Cucurbita mixta, Cucurbita moschata (labu kuning / labu merah), & Cucurbita pepo (labu manis). Labu kuning diperkirakan berasal dari Maluku (Anonim, 2012).
Labu sering juga disebut labu kuning / labu merah (untuk
spesies Cucurbita moschata)
dan labu manis (untuk spesies Cucurbita maxima & Cucurbita pepo). Di beberapa
daerah di Indonesia, labu memiliki beberapa nama daerah,
seperti labu parang (Melayu), Waluh (Jawa & Sunda). Dalam Bahasa Inggris secara umum disebut
sebagai Pumpkin, Butternut squash (labu kuning), & Winter squash (labu manis) (Anonim,
2012).
Ciri-ciri. Labu tumbuh merambat / menjalar dengan
kait pada batangnya dan jarang berkayu. Kait pada batang labu berbentuk melingkar seperti
spiral. Batang tumbuhan ini berwarna hijau muda dan berbulu halus serta berakar
lekat. Panjang batangnya mencapai lebih dari 5 meter (Anonim, 2012).
Labu
umumnya memiliki banyak biji yang berbentuk pipih, bundar telur, sampai
bundar memanjang. Bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing.
Permukaan biji buram & licin. Biji terdapat di bagian tengah-tengah buah
(Anonim, 2012).
d.
Papaya
Pepaya (Carica papaya)
merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pohon pepaya umumnya tidak
bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan
daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas.
permukaan batang pepaya terlihat bekas perlekatan daun. batang tidak memiliki
cabang. arah tumbuh batang tegak lurus (Novi, 2011).
Daunnya berbentuk bulat/bundar (orbicularis),
merupakan daun tunggal bertulang daun menjari dengan tangkai yang panjang dan
berlubang di bagian tengah. Tepi daun bercangap menjari (palmatifidus).
Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus),
daging seperti perkamen (perkamenteus) (Novi, 2011).
Tanaman pepaya berasal dari daerah
meksiko bagian selatan dan bagian utara amerika selatan. Tanaman yang dikenla
menghasilkan buah tanpa mengenal musim ini merupakan satu-satunya jenis dalam
genus carica. Untuk wilayah indonesia
sendiri, tanaman ini menyebar hampir di seluruh wilayah indonesia. Umumnya
jenis pepaya yang banyak tumbuh di indonesia yaitu pepaya semangka dan pepaya
burung (Anonim, 2013).
e. Ubu
Jalar
Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman
budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan
kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah
satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya,
daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan
tanaman hias karena keindahan daunnya (Anonim, 2010).
Ubi
jalar berasal dari Amerika Selatan tropis dan, yang masih diperdebatkan, Papua.
Kalangan yang tidak menyetujui asal muasal ubi jalar dari Papua berpendapat
bahwa orang Indian telah berlayar menuju ke barat melalui Samudra Pasifik dan
membantu menyebarkan ubi jalar ke Asia. Proposal ini banyak ditentang karena
bertentangan dengan fakta-fakta klimatologi dan antropologi (Anonim, 2010).
Ubi jalar penuh beta karoten.
Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi beta karoten
mengurangi risiko kanker usus, payudara, perut dan kanker paru-paru. Dalam
sebuah studi, termasuk wanita premenopause yang makan banyak sayuran yang
termasuk beta karoten seperti ubi jalar telah menurunkan setengah risiko
terkena kanker payudara (Anonim, 2010).
f.
Jeruk
Jeruk atau limau
adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus
dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar,
meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam
berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya
(Wikipedia, 2013).
Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan
pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama,
seperti kingkit. Dalam bahasa sehari-hari, penyebutan
"jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) seringkali
berarti "jeruk keprok" atau "jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau
"limo") berarti "jeruk
nipis" (Wikipedia,
2013).
Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid) yang
memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman
ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap
anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga
atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak
jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus
dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus
dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus
sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda (Wikipedia,
2013).
Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia
Tenggara, membentuk sebuah busur
yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat
ke arah India bagian timur. Jeruk
manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk
nipis dan jeruk
purut berasal dari Asia
Tenggara.
Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia
sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan wewangian/parfum penting. Daunnya juga
digunakan sebagai rempah-rempah (Wikipedia, 2013).
g. Kacang
Panjang
Sejarah Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong
Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan
Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah
kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India,
sedangkan plasma nutfah kacang tunggak ( Vigna unguiculata) merupakan asli dari
Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari
daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia. Perkembangan paling
pesat di negara beriklim panas tropis seperti Indonesia (Sukendar, 2011).
Kacang
panjang dapat diklasifikasikan mulai dari divisio (divisi), clas
(kelas), ordo (bangsa), familia (suku), genus (marga),
serta spesies (jenis). Dari divisi ke spesies merupakan urutan kelompok
dari besar ke kecil. Pada kelompok yang lebih besar mempunyai persamaan sifat
yang lebih sedikit di antara sesamanya dibandingkan kelompok yang kecil. Pada
klasifikasi yang lebih detail, tingkatan-tingkatan tersebut masih dibagi lebih
lanjut menjadi bagian yang lebih kecil lagi, yaitu sub-sub tingkatan (Samadi,
2003).
Kacang
panjang merupakan tanaman perdu semusim. Daunnya bersifat majemuk, tersusun
atas tiga helai. Batangnya liat dan sedikit berbulu. Akarnya mempunyai bintil
yang dapat mengikat nitrogen (N) dari udara. Hal ini bermanfaat untuk
menyuburkan tanah. Bunganya berbentuk kupu-kupu, setiap tangkai mempunyai
3-5 bunga. Warna bunganya ada yang putih, biru, atau ungu. Kacang panjang
merupakan tanaman menyerbuk sendiri, namun penyerbukan silang dengan bantuan
serangga dapat juga terjadi sekitar 10%. Tidak setiap bunga dapat menjadi buah,
hanya 1-4 bunga yang dapat menjadi buah. Buahnya berbentuk polong bulat panjang
dan ramping. Panjang polong sekitar 10-80 cm. Warna polong muda hijau sampai
hijau keputihan, setelah tua warna polong menjadi putih kekuningan. Polong yang
muda sifatnya renyah dan mudah patah, setelah tua polong menjadi liat. Pada
satu polong dapat berisi 8-20 biji kacang panjang (Sukendar, 2011).
h. Tomat
Tomat merupakan tanaman perdu dengan tinggi berkisar 1-3
meter yang berasal dari Amerika Tengah, Selatan, Peru dan Meksiko. Berdasarkan
catatan yang ada, diperkirakan tomat disebarkan oleh pelaut Spanyol ke
koloninya di kepulauan karibia, Filipina kemudian menyebar ke seluruh penjuru
dunia. Tomat umumnya berumur pendek (kurang dari satu tahun) dan biasanya akan
mati layu setelah dipanen. Nama latin dari tomat adalah : Solanum lycopersicum L. sinonim Lycopersicon esculentum Miller (Anonim,2013)
Ada berbagai penelitian di seluruh dunia pada khususnya
bahan dari tomat dan sifat-sifatnya untuk menurunkan risiko kanker
didokumentasikan dengan baik ini bahan tertentu dari tomat yang terbaik untuk
prostat, paru-paru, dan kanker perut. lycopene juga muncul untuk
melindungi hati dan paru-paru terhadap kerusakan oksidatif juga, dalam sebuah
penelitian, di sebuah universitas di Toronto menemukan bahwa mengkonsumsi
beberapa porsi jus tomat sekali setiap hari dalam seminggu akan sendirinya
menghentikan beberapa kerusakan protein tertentu dalam tubuh, beberapa studi
lainnya di Eropa menyatakan bahwa mungkin menghentikan terjadinya serangan
jantung (Anonim,2013)
Hal
ini tidak hanya tomat, tetapi juga makanan tomat berbasis seperti saus,
ketchups dan jus yang bernilai gizi banyak. Bahkan beta karoten dan antioksidan
dikalikan dalam kasus saus tomat / saus dan jus karena lycopene terkonsentrasi
di dalamnya (Anonim,2013)
Tomat
adalah zat alami dan membantu mengurangi kolesterol darah dan trigliserida
serum. Mereka mengandung vitamin K dan membantu mencegah perdarahan dan
pembekuan darah. Ini membantu penipisan darah. Selain tomat yang diperkaya
dengan Vitamin tipe A, C, tiamin, niasin, asam folat, kalsium, zat besi, kalium
dan flavonoid berbagai. Selain dengan Kopi Hijau Untuk Menurunkan Berat Badan,
tomat yang kaya akan kalori ini dapat membantu penggunanya dalam pengurangan
berat badan (Anonim,2013).
i.
Cabai
Cabai
atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae)
dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi.
Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A
dan vitamin C
serta mengandung minyak atsiri capsaicin,
yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan
untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga
bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.
Tanaman cabe cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta
tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik
untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April). Untuk
memperoleh harga cabe yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan
panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman cabai
diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari
hama dan penyakit . Buah cabe yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga
kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil
bijinya: Untuk areal satu hektar
dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabe (300-500 gr biji).
Cabe
dapat meredakan pilek dan hidung tersumbat karena capsaicin dapat mengencerkan
lendir. Sehingga, lendir yang tersumbat dalam rongga hidung akan menjadi encer
dan keluar. Akibatnya, hidung menjadi tidak tersumbat lagi. Ini berlaku
pada sinusitis dan juga batuk berdahak. Cabe dapat memperkecil risiko terserang
stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, dan jantung koroner. Karena,
dengan mengkonsumsi capsaicin secara rutin darah akan tetap encer dan kerak
lemak pada pembuluh darah tidak akan terbentuk. Sehingga, darah akan mengalir
dengan lancar. Jadi, cabe juga berkhasiat mengurangi terjadinya
penggumpalan darah (trombosis).
j.
Bayam
Bayam termasuk sayuran dataran tinggi, tetapi dapat hidup
pada dataran rendah. Bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur, dengan
derajat keasaman (pH)6-7. Tanah dengan pH lebih tinggi atau lebih rendah
membuat bayam tidak tumbuh dengan baik (Anonim, 2012).
penyakit
yang sering menyerang
ü downy mildew
Ditandai
dengan daun bagian atas menguning, daun bagian bawah berwarna hijau keunguan
yang pada akhirnya berwarna cokelat. Sering timbul bila ditanam pada musim
hujan dan dingin. Pencegahan dapat dilakukan dengan memetik daun yang diserang.
Pemberantasan dengan Dithane m-45 dosis 1.5-2 g/l.
ü spinach blight (oleh virus mozaik
cucumber
Ditandai
dengan daun menyempit, mengecil, menggulung dan berkerut. Permukaan daun
berwarna kuning biasanya menyerang daun muda. Agar tidak meluas, tanaman yang
terinfeksi harus dimusnahkan karena belum ada obatnya. Pencegahan dengan
penyiangan gulma. Penyemprotan lalat pembawa virus dengan Ambus 2 EC atau
Lannate 2 EC dengan dosis 2 g/l.
ü penyakit noda daun (leaf spot)
Ditandai
dengan noda cokelat pada setengah daun, meluas sehingga menghancurkan daun.
Agar tidak meluas tanaman harus dihancurkan. Disemprotkan dengan Dithane M-45
dosis 1.5-2 g/l untuk tanaman yang belum tersserang (Anonim, 2012).
Gangguan
ini dapatt disebabkan karena kekurangan unsure Mn. Upaya penanggulangan dengan
menggunakan multitonik (pupuk yang mengandung unsure Mn) dosis diseesuaikan
dengan kebutuhan. Pencegahan dengan pemberian kapur saat pengolahan tanah
terutama pada tanah yang kekurangan unsure Mn (Anonim, 2012).
KLASIFIKASI, SYARAT
TUMBUH DAN CARA PENANAMAN UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA YANG DIBUDIDAYA
1. TANAMAN
JAMBU METE
Ø klasifikasi
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Annacardium occdentale L
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Annacardium occdentale L
Ø syarat
tumbuh
Iklim
yang cocok untuk budidaya jambu mete.
§ dalam budidaya jambu
mete, sangat cocok yang banyak sinar matahari.
§ tanaman ini akan tumbuh baik dan
produktif di suhu harian rata-rata 27°c.
§ dalam penyerbukan bunga jambu mete,
yang lebih berperan adalah serangga karena serbuk sari jambu mete pekat dan
berbau sangat harum. untukangin kurang begitu berperan
dalam penyerbukan bunga jambu mete.
§ curah hujan yang paling cocok
untuk budidaya jambu mete ialah di daerah yang mempunyai jumlah antara
1.000-2.000 mm/tahun dengan 4-6 bulan kering (<60 mm).
§ budidaya jambu mete tumbuh optimal
pada kelembaban nisbi antara 70-80%.
§ Media tanam jambu mete.
§ ph yang cocok untuk budidaya jambu
mete antara 6,3 – 7,3.
§ jenis tanah paling cocok budidaya
jambu mete adalah tanah berpasir, tanah lempung berpasir, dan tanah ringan
berpasir.
§ ketinggian tempat yang cocok untuk
budidaya jambu mete. ketinggian tempat yang cocok untuk budidaya jambu
mete 1-1.200 m dpl. batas optimum ketinggian tempat hanya sampai 700 m
dpl, kecuali untuk tujuan rehabilitasi tanah kritis.
Ø Cara
menanam
penanaman dapat dilakukan 4–6
minggu setelah lubang tanam disiapkan. hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut:
§ bibit
dilepas dari polybag. tanah yang melekat pada akar dijaga jangan sampai
berantakan agar perakaran bibit tidak rusak.
§ penanaman
dilakukan sampai sebatas leher akar atau sama dalamnya seperti sewaktu masih
dalam persemaian.
§ diusahakan
akar tunggangnya tetap lurus. letak akar cabang diusahakan tersebar kesegala
arah. ujung-ujungnya yang patah sebaiknya dipotong.
§ tanah
disekitar batang dipadatkan dan diratakan agar tidak dapat terdapat
rongga-rongga udara diantara akar dan tidak terjadi genangan air.
§ tanaman
perlu diberi penyangga dari bambu agar dapat tumbuh tegak.
2. APEL
Ø Klasifikasi
Kerajaan :
Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Upafamili : Maloideae
Genus : Malus
Spesies : M. domestica
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Upafamili : Maloideae
Genus : Malus
Spesies : M. domestica
Ø Syarat
tumbuh apel
Iklim
§ Curah
hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150
hari/tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan
kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan bunga
gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.
§ Tanaman
apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya,
terutama pada saat pembungaan.
§ Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat
C.
§ Kelembaban
udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar 75-85%.
Media Tanam
§ Tanaman
apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, mempunyai lapisan
organik tinggi, dan struktur tanahnya remah dan gembur, mempunyai aerasi,
penyerapan air, dan porositas baik, sehingga pertukaran oksigen, pergerakan
hara dan kemampuan menyimpanan airnya optimal.
§ Tanah
yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
§ Derajat
keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air
tanah yang dibutuhkan adalah air tersedia.
§ Dalam
pertumbuhannya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.
§ Kelerengan
yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih
memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak ditanami.
Ketinggian Tempat
§ Tanaman
apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700-1200 m dpl. dengan
ketinggian optimal 1000-1200 m dpl.
Ø Cara
menanam
§ Jarak
tanam antar satu tanaman apel ke tanaman yang lain harus diatur. Jarak tanam
ini tergantung varietas apel yang akan dibudidayakan, namun rata-rata jaraknya
berkisar antara 2-3 meter.
§ Bila bibit sudah dimasukkan ke dalam
lubang-lubang tanah/lahan, padatkan tanah di sekitar bibit agar bibit apel
tidak goyah dan bisa tumbuh dengan baik.
3. LABU SIAM
Ø Klasifikasi
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
Genus : Sechium
Spesies : Sechium edule
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
Genus : Sechium
Spesies : Sechium edule
4. PEPAYA
Ø Klasifikasi
Kerajaan :
Plantae
Ordo : Brassicales
Famili : Caricaceae
Genus :
Carica
Spesies :
C. papaya
Nama binomial
Carica
papaya L
Ø Syarat
tumbuh
Iklim
§ Angin
diperlukan untukpenyerbukan bunga. Angin yang tidakterlalu kencang sangat cocok
bagi pertumbuhan tanaman.
§ Tanaman
pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000-2000 mm/tahun.
§ Suhu
udara optimum 22-26 derajat C.
§ Kelembaban
udara sekitar 40%.
§ Media Tanam
§ Tanah
yang baik untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur dan banyak mengandung
humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur.
§ Derajat
keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal adalah netral dengan pH 6-7.
§ Kandungan
air dalam tanah merupakan syarat penting dalam kehidupan tanaman ini. Air
menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu
(mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah
rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50–150 cm dari
permukaan tanah.
Ø Cara
Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4
buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan
betina atau berkelamin dua.
5. UBI
JALAR
Ø Klasfikasi
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Arhichlamydeae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Sub Famili : Manihotae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta
Ø
Syarat
tumbuh
Iklim
§
Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas
dan udara yang lembab. Daerahyang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah
daerah yang bersuhu 21-27 derajat C.
§
Daerah yang mendapat sinar matahari
11-12 jam/hari merupakan daerah yangdisukai. Pertumbuhan dan produksi yang
optimal untuk usaha tani ubi jalar tercapai pada musim kering (kemarau). Di
tanah yang kering (tegalan) waktutanam yang baik untuk tanaman ubi jalar yaitu
pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu tanam yang baik yaitu
sesudah tanaman padi dipanen.
§
Tanaman ubi jalar dapat ditanam di
daerah dengan curah hujan 500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500
mm/tahun.
Ø
Cara Penanaman
§
Bibit yang telah disediakan dibawa ke
kebun dan ditaruh di atas bedengan. Bibit dibenamkan kira-kira 2/3 bagian
kemudian ditimbun dengan tanah kemudiandisirami air.
§
Bibit sebaiknya ditanam mendatar, dan
semua pucuk diarahkan ke satu jurusan
§
Dalam satu alur ditanam satu batang,
bagian batang yang ada daunnya tersembul di atas bedengan.
§
Pada tiap bedengan ditanam 2 deretan
dengan jarak kira-kira 30 cm. Untuk areal seluas 1 ha dibutuhkan bibit stek
kurang lebih 36.000 batang. Penanaman ubi jalar di lahan kering biasanya
dilakukan pada awal musim hujan (Oktober), atau awal musim kemarau (Maret) bila
keadaan cuaca normal. Dilahan sawah, waktu tanam yang paling tepat adalah
segera setelah padi rendengan atau padi gadu, yakni pada awal musim kemarau.
6.
JERUK
Ø
Klasifikasi
tanaman jeruk
Divisi
: Spermatophyta
Sub
divisi : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Rutales
Keluarga
: Rutaceae
Genus
: Citrus
Spesies
: Citrus sp.
Ø
Syarat
Tumbuh
Iklim
§
Kecepatan
angin yg lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. utk daerah yg
intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik
ditanam berderet tegak lurus dgn arah angin.
§
Tergantung
pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan
basah ini diperlukan utk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap
lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yg cukup terutama di
bulan Juli-Agustus.
§
Temperatur
optimal antara 25-30°C namun ada yg masih dapat tumbuh normal pada 38°C. Jeruk
Keprok memerlukan temperatur 20°C.
§
Semua
jenis jeruk tidak menyukai tempat yg terlindung dari sinar matahari.
§
Kelembaban
optimum utk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.
Ø
Penanaman
Bibit jeruk
dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk
menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu
dilakukan:
§ Pengurangan
daun dan cabang yg berlebihan.
§ Pengurangan
akar.
§ Pengaturan
posisi akar agar jangan ada yg terlipat.
§ Setelah
bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau
daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar
tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman
berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik
kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti
oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah
nitrogen bagi tanaman jeruk.
7.
KACANG
PANJANG
Ø
Klasifikasi
Divisi
: Spermatophyta
Sub
divisi : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Bangsa
: Rosales
Suku
: Leguminosae (Papilionaceae)
Marga
: Vigna
Jenis
: Vigna cylindrica (L.)
Ø Syarat Tumbuh
§ IklimSuhu idealnya antara20
- 30 derajat C. Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh). Musim yang tepat untuk budidaya
kacang panjang pada musimkemarau (MK).
§ Sebaiknya
kacang panjang ditanam di awal atau akhir musim hujan.
§ Iklimnya
kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun. Media Tanam Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang, tetapi yang paling baik
adalah tanah
Latosol/lempung
berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan
organik dan
drainasenya baik. Lahan terbuka di dataran rendah sangat disukai tanaman kacang panjang. Apabila ada naungan maka
produksi buahnya kurang begitu banyak. Adaptasinya terhadap lahan masam
cukup baik.Dengan nilai kemasaman tanah (pH) yang cocok untuk kacang panjang
sekitar 5,5 -6,5. Bila pH terlalu basa
(diatas
pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.Ketinggian TempatTanaman ini
tumbuh dan berproduksi dengan baik
di dataran rendah dan dataran tinggi±
1500 m dpl, tetapi yang paling baik di dataran rendah. Penanaman didataran
tinggi, umur panen
relatif
lama dari waktu tanam, tingkat produksi maupun produktivitasnya lebih rendah
bila disbanding dengan dataran
rendah. Ketinggian optimum adalah kurang dari 800 m dp
Ø Teknik penanaman
Menyiapkan lahan
ter lebih dahulu, lalu membuat bedengan untuk tempat menaman biji kacang
panjang.
8.
SEMANGKA
Ø Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subkelas :
Dilleniidae
Ordo :
Violales
Famili :
Cucurbitaceae
Genus :
Citrullus
Spesies :
Citrullus lanatus (Tunb)
Ø Syarat Tumbuh
Tanaman semangka memerlukan curah hujan antara 40-50
mm/bulan, ketinggian tempat optimal 300 mdpl. Selain itu, tanaman semangka
membutuhkan intensitas sinar matahari penuh sepanjang hari tanpa naungan untuk
membantu proses fotosintesis. Agar diperoleh kualitas buah tinggi, budidaya
semangka membutuhkan suhu optimal berkisar 25-30 derajat C. Kelembaban udara
terlalu tinggi akan mendorong perkembangan penyakit, terutama cendawan patogen.
Ø Teknik penanaman
§ Penentuan pola tanam pada tanaman semangka
dilakukan dengan pola monokultur. Pembuatan pembuatan lubang tanam
penanaman bibit semangka pada lahan lapangan, setelah persemaian berumur 14
hari dan telah tumbuh 2 helai daun.
§ Sambil menunggu bibit cukup besar, dilakukan
pelubangan pada lahan dengan kedalaman 8-10 cm. persiapan pelubangan lahan
tersebut dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindahkan ke darat.
Berjarak 20-30 cm daritepi bedengan dengan jarak antar lubang sekitar 80-100 cm atau tergantung tebal atau tipisnya bedengan. Setelah dilakukan pelubangan, lahan selanjutnya digenangi air sekitar tinggi bedengan, dan dibiarkan sampai air meresap.
Berjarak 20-30 cm daritepi bedengan dengan jarak antar lubang sekitar 80-100 cm atau tergantung tebal atau tipisnya bedengan. Setelah dilakukan pelubangan, lahan selanjutnya digenangi air sekitar tinggi bedengan, dan dibiarkan sampai air meresap.
§ Sebelum bibit batang ditanam, lakukan
terlebih dahulu perendaman, agar mudah melepaskan polybag yang dipakai. Langkah
imunisasi dilakukan dengan cara merendam selama 5-10 menit dan disertai
campuran larutan obat-obatan.
9.
TERONG
Ø Klasiikasi
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena L.
Ø Syarat Tumbuh
§ Ketinggian tempat 1- 1200 m dpl
§ Keasaman tanah pH 5-6.
§ Tanaman ini memerlukan air yang cukup untuk
menopang pertumbuhannya.
§ Ketinggian tempat untuk tanaman terong antara
1-1200 mdpl
§ Suhu optimal 18°-25°C.
Ø Teknik penanaman
Persiapan lahan budidaya terong meliputi pembajakan dan
penggaruan tanah, Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm
dan lebar parit 50-70 cm, pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa
PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5, pemberian pupuk
kandang fermentasi sebanyak 20 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150
kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk
yang sudah diberikan bercampur dengan tanah, persiapan selanjutnya pemasangan
mulsa PHP, pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim
kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan untuk musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x
60 cm, kemudian dilakukan pemasangan ajir.
10. TOMAT
Ø Klasifikasi
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub Kelas :
Asteridae
Ordo :
Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus :
Solanum
Spesies : Solanum lycopersicum L
Ø Syarat
Tumbuh
Iklim
§ Tanaman
tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup.
§ Sebaliknya,
pada fase generatif memerlukan curah hujan yang sedikit. Curah hujan yang
tinggi pada fase pemasakan buah dapat menyebabkan daya tumbuh benih rendah.
§ Curah
hujan yang idealselama pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara 750-1.250 mm
per tahun. Curah hujan tidak menjadi factor penghambat dalam penangkaran benih
tomat di musim kemarau jika kebutuhan air dapat dicukupi dari air irigasi,
namun dalam musim yang basah tidak akan terjamin baik hasilnya. iklim yang
basah akan membentuk tanaman yang rimbun, tetapi bunganya berkurang, dan
didaerah pegunungan akan timbul penyakit daun yang dapat membuat fatal
pertumbuhannya. Musim kemarau yang terik dengan angin yang kencang akan menghambat
pertumbuhan bunga (mengering dan berguguran). Walaupun tomat tahan terhadap
kekeringan, namun tidak berarti tomat dapat tumbuh subur dalam keadaan yang
kering tanpa pengairan. Oleh karena itu baik di dataran tinggi maupun dataran
rendah dalam musim kemarau, tomat memerlukan penyiraman atau pengairan demi
kelangsungan hidup dan produksinya (Rismunandar, 2001).
§ Suhu
yang paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah 25-30 derajat Celcius.
Sementara itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24 -28 derajat
celcius. Jika suhu terlalu rendah pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian
juga pertumbuhan dan perkembangan bunga dan buahnya yang kurang sempurna.
Kelembaban relatif yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 80%.
Sewaktu musim hujan, kelembaban akan meningkat sehingga resiko terserang
bakteri dan cendawan cenderung tinggi. Karena itu, jarak tanamnya perlu
diperlebar dan areal pertanamannya perlu dibebaskan dari segala jenis gulma
(Wiryanta, 2004).
§ Tanaman
tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi yanng
menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak disukai. Daerah yang
beriklim sejuklah yang disukainya. Tanaman ini tidak tahan terhadap awan.
Daerah yang dengan kondisi demikian tanaman mudah terserang cendawan busuk daun
dan sebangsanya. Angin kering dan udara panas juga kurang baik bagi
pertumbuhannya dan sering menyebabkan kerontokan bunga (Wiryanta, 2004)
Tanah
§ Tomat
bisa ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol, regosol, latosol, ultisol,
dan grumusol. Namun demikian, tanah yang paling ideal dari jenis lempung
berpasir yang subur, gembur, memiliki kandungan bahan organik yang tinggi,
serta mudah mengikat air (porous). Jenis tanah berkaitan dengan peredaran dan
ketersediaan oksigen di dalam tanah. Ketersediaan oksigen penting bagi
pernapasan akar yang memang rentan tehadap kekurangan oksigen.
§ Kadar
oksigen yang mencukupi di sekitar akar bisa meningkatkan produksi buah.
§ Oksigen
di sekitar akar bisa juga meningkatkan penyerapan unsur hara fosfat, kalium,
dan besi (Redaksi Agromedia, 2007).
§ Untuk
pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, kadar
keasaman (pH) antara 5-6, tanah sedikit mengandung pasir, dan banyak mengandung
humus, serta pengairan yang teratur dan cukup mulai tanam sampai waktu tanaman
mulai dapat dipanen (Redaksi Agromedia, 2007).
Ø Cara
Penanaman
§ jika
bibit sudah siap tanam, maka Anda bisa memindahkan bibit pada media tanam yang
sudah dipersiapkan sebelumnya. Tanamlah tomat dalam keadaan tegak sempurna agar
tomat tidak tumbuh condong atau berat sebelah.
§ Setelah dipindahkan, siramlah tanaman tomat secara berkala
pada pagi dan sorea hari dengan menggunakan air yang dicampur dengan urea.
Untuk minggu-minggu pertama penanaman tomat sebaiknya dihindarkan dari sinar
matahari langsung agar tidak cepat layu.
11. CABAI
Ø Klasifikasi
Tanaman Cabai
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas :
Asteridae
Ordo :
Solanales
Famili :
Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus :
Capsicum
Spesies :
Capsicum annum L.
Ø Syarat
Tumbuh tanaman cabai
§ Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran
rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik
pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu
tinggi.
§ Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah
maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan
tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10
derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah
yang optimal antara 5,5 sampai 7.
§ Tanaman cabe menghendaki pengairan yang
cukup. Tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang
tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air
tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan
irigasi, air tanah dan air hujan.
Ø Cara
penanaman
§ Cabai atau lombok termasuk dalam suku
terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran
tinggi. Tanaman cabai
banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan
kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat
ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa
harus membelinya di pasar.
§ Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang, serta
tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik
untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret-April). Untuk
memperoleh harga cabai yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan
panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman cabai
diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari
hama dan penyakit. Buah cabai yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga
kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil
bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabai
(300-500 gr biji).
12. SAWI
Ø Klasifikasi
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica Juncea
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica Juncea
Ø Syarat
Tumbuh sawi
§ Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut
asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan
tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini.
§ Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang
berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran
rendah maupun dataran tinggi.
§ Meskipun demikian pada kenyataannya hasil
yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi.
§ Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari
ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun
biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai
500 meter dpl.
§ Tanaman sawi tahan terhadap air hujan,
sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu
diperhatikan adalah penyiraman secara teratur.
§ Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini
membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana
lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang.
Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan.
§ Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah
tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik.
Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH
6 sampai pH 7.
Ø Cara
Penanaman
·
Bedengan
dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi
bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman
dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100
kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan
20 x 20 cm. Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu
membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.
13. BAYAM
Ø Klasifikasi
Tanaman Bayam
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo :
Caryophyllales
Famili :
Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus : Amaranthus
Spesies :
Amaranthus hybridus L.
Ø Syarat
Tumbuh
Tanaman bayam dapat tumbuh
sepanjang tahun baik didataran rendah maupun didataran tinggi. Pertumbuhan yang
baik terdapat pada tanah yang subur dan agak terbuka dengan PH tanah antara
6-7. Waktu tanam yang baik ialah pada awal musim hujan atau awal musim kemarau.
Ø Cara Penanaman
§ Dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
§ Ditebar
langsung di atas bedengan, yaitu biji dicampur dengan pupuk kandang yang telah
dihancurkan dan ditebar secara merata di atas bedengan.
§ Ditebar
pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm, kemudian ditutup dengan lapisan
tanah.
§ Disemai
setelah tumbuh (sekitar 10 hari) bibit dibumbun dan dipelihara selama + 3
minggu. Selanjutnya dipindahkan ke bedengan dengan jarak tanam 50 x 30 cm.
Biasanya untuk bayam petik.
KESIMPULAN
Hortikultura merupakan cabang dari agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan
pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur),
tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu
ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar .
Sistem
Produksi Hortikultura Semusim. Pada sistem ini dibudidayakan tanaman semusim
seperti berbagai jenis sayuran dan bunga, buah semangka, melon dan lain-lain.
Pengelolaan tanaman biasanya intensif, dengan menggunakan benih komersial.
Sistem produksi ini biasanya produkstivitasnya tinggi dan kualitas yang
dihasilkan cukup baik. Kubis, kubis bunga, wortel, tomat, paprika, petsai, lobak,
bawang daun, bawang putih, buncis, kentang, dan sayuran yang berasal dari
daerah temperate banyak ditanam di dataran tinggi, sedangkan kangkung, bayam,
jagung muda, kacang panjang, cabe, tomat, bawang merah, ketimun, labu, terung
banyak ditanaman secara monikultur di dataran rendah .
Tanaman
hortikulura yang ditanam pada lahan kering pada layout, ada beberapa jenis
tanaman seperti jambu mete, terong, kacang panjang, cabe, tomat, papaya dan
lain sebagainya, untuk luas lahan yang digunakan 2,5 hektar.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2010. http://indoopustaka.com/2010/klasifikasi-jambu-mete. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Anonim.2012. http://petanirumahan.wordpress.com/2012/05/11/budidaya-bayam. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Anonym.2012.http://kejar
lingkungan hidup spensya.blogspot.com/2012/09/Labu Tumbuhan Kaya Manfaat.Html.
Diakses Pada 7 Novemberr 2013, Sumbawa
Anonim.2012.http://mancinginfo.blogspot.com/2012/12/Jenis-Jenis
Tanaman Hortikultura.Html. Diakses Pada 25 Oktober 2013, Sumbawa
Anonym.2013.http://tanaman
obat herbal.blogspo.com/2013/03/klasifikasi dan morfologi papaya.html. Diakses
Pada 7 November 2013, Sumbawa \
Anonim.2013.http://klasifikasi
tanaman.blogspot.com/2013/05/klasifikasi tanaman tomat. Diakses Pada 28 Oktobe
2013, Sumbawa
Anonym. 2013. http://www.pustakasekolah.com/2013/klasifikasi-kacang-panjang.html. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Moxspoy.2013. http://moxspoy.blogspot.com/2013/02/klasifikasi-buah-apel.html. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Novi.2012.http://novi
biologi.blogspot.com/2011/06/papaya Carica papaya.html. Diakses Pada 7 November
2013, Sumbawa
Novi.2011. http://novi-biologi.blogspot.com/2011/06/jambu-mete-anacardium-occidentale-l.html. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Shukendar.2011.http://shukendar.blogspot.com/2011/11/budidaya
kacang panjang. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Wikipedia.2010. http://id.wikipedia.org.2010/wiki/Jeruk. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar