Kamis, 12 Desember 2013

layout untuk budidaya tanaman hortikultura dilahan kering



NAMA              : RESTU NURSAPITRI
PRODI              : AGROEKNOLOGI
NIM                 : 11.04.07.0407
JUDUL              : KEBUN IDAMAN UNTUK BIDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA


                                                                                                                                                                                             

                                       Luas lahan 2,5 ha

                 Pohon tan.jambu mete                                Bud.tanaman
                                                                          apel
                                                                                                                                 Bud.tanaman
                                                                                       Bud.tanaman ubi jalar           jeruk
                                                  Budidaya labu
Bud.tanaman papaya             siam


                                                              Bud. Semangka (non-klimaterik)         
Bud.tanaman kacang panjang


                                                      Bud.sayuran buah:                     Bud.tan. terong
                                                      Tomat, cabai


                                                                                 Bud.sayuran hijau:sawi,bayam
                                                                                     
Saluran irigasi








PENDAHULUAN

Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Kemudian hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern (Wikipedia, 2013).
Hortikultura merupakan cabang dari agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar (Wikipedia, 2013).
Sistem Produksi Hortikultura Semusim. Pada sistem ini dibudidayakan tanaman semusim seperti berbagai jenis sayuran dan bunga, buah semangka, melon dan lain-lain. Pengelolaan tanaman biasanya intensif, dengan menggunakan benih komersial. Sistem produksi ini biasanya produkstivitasnya tinggi dan kualitas yang dihasilkan cukup baik. Kubis, kubis bunga, wortel, tomat, paprika, petsai, lobak, bawang daun, bawang putih, buncis, kentang, dan sayuran yang berasal dari daerah temperate banyak ditanam di dataran tinggi, sedangkan kangkung, bayam, jagung muda, kacang panjang, cabe, tomat, bawang merah, ketimun, labu, terung banyak ditanaman secara monikultur di dataran rendah (Anonim, 2013).
Sistem Produksi Hortikultura Organik. Akhir-akhir ini sistem ini menjadi kecendrungan dalam produksi sayuran. Banyak konsumen yang menghendaki sayuran dan buah organik. Untuk buah-buahan tertentu seperti durian, rambutan, sawo, manggis, kedondong, karena sebagian besar diusahakan secara agroforestri dan di pekarangan, biasanya organik (tidak dipupuk, tidak disemprot pestisida). Namun kebanyakan buah tersebut tidak secara formal diakui sebagai buah organik. Sedangkan untuk sayuran telah berkembang secara sistematis teknologi produksi sayuran organik. Sebagian dari sistem produksi ini sudah terakreditasi sebagai kebun sayuran organik (Anonim, 2013).
Sayuran sebagian besar diproduksi dengan sistem produksi monokultur maupun tumpangsari, baik secara semi intensif maupun secara intensif. Sedangkan buah-buahan yang ada di pasaran dalam negeri sebagian besar berasal dari sistem pekarangan dan sistem Agroforestry. Minimnya pengelolaan dari dua sistem produksi ini menyebabkan buah yang dihasilkan biasanya berkualitas rendah. Selain itu buah-buahan tersebut keragamannya tinggi dan tidak ada kepastian citarasa. Dalam satu koli terdapat buah dengan kualitas tinggi, enak dan menyenangkan, bercampur dengan buah berkualitas rendah, masam dan tidak enak (Anonim, 2013).
Ketidakpastian kualitas ini disebabkan karena:
a.       Pohon yang ditanaman berasal dari hasil perbanyakan generatif (dari biji), sehingga kualitas antar pohon bisa berbeda
b.      Karena buah berasal dari pekarangan, sedangkan pengelolaan pohon antar pekarangan bisa sangat berbeda, sehingga menghasilkan buah dengan kualitas yang berbeda;
c.       Banyak petani atau penebas yang melakukan panen serempak, baik buah masih muda maupun buah matang, kemudian buah tersebut diperam agar segera masak;
d.      Pengelolaan pasca panen buah yang buruk dan kadang-kadang ada kesengajaan mencampur buah buah bermutu tinggi dengan yang rendah (Anonim, 2013).

TINJAUAN PUSTAKA


a.      Jambu mete
Anacardium occidentale, berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (Lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan monopodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar (Novi, 2011)
Daun merupakan daun tunggal yang hanya tumbuh di ujung-ujung ranting. Daun pada Anacardium occidentale L. merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (Lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun bertangkai pendek (1,5-3 cm), daun berbentuk bulat telur sungsang dan guratan rangka daunnya terlihat jelas bulat telur terbalik, kebanyakan dengan pangkal runcing dan ujung membulat. Helaian daun tunggal, warna hijau kekuningan sampai hijau tua kecoklatan, panjang 4 cm sampai 22 cm, lebar 2 cm samapai 15 cm, ujung daun membulat (Rotundatus) tidak terbentuk sudut sama sekali, pangkal daun runcing (Acutus) yakni jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (kurang dari 90º) (Novi, 2011)
Manfaat tanaman jambu mete. tanaman jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya. biji mete – kacang mete dapat digoreng sebagai bahan makanan yang bergizi bergizi. bentuk olahan buah mete misalnya menjadi abon jambu mete, sari buah mete, anggur mete, manisan kering, dan beberapa bentuk lainnya. cairan berwarna coklat yang ada di kulit kayu jambu mete yang jika terkena udara akan menjadi hitam, sehingga cairan ini dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan pewarna. kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat sariawan. batang pohon mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan perekat buku. selain daya rekatnya baik, gum juga berfungsi sebagai anti gengat yang sering menggerogoti buku. akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. daun jambu mete yang masih muda dimanfaatkan sebagai lalap, terutama di daerah jawa barat. daun yang tua dapat digunakan untuk obat luka bakar (Anonim, 2010).
Budidaya jambu mete banyak di jawa tengah yaitu di daerah jepara, wonogiri, jawa timur : bangkalan, sampang, sumenep, pasuruan, dan ponorogo, dan di yogyakarta : gunung kidul, bantul, dan sleman, bali : karangasem, sulawesi selatan : kepulauan pangkajene, sidenreng, soppeng, wajo, maros, sinjai, bone, dan barru, di sulawesi tenggara : muna, ntb : sumbawa besar, dompu, dan bima (Anonim, 2010).

b.      Apel
Apel (Pyrus malus) dapat hidup subur di daerah yang mempunyai temperatur udara dingin. Tumbuhan ini di Eropa dibudidayakan terutama di daerah subtropis bagian Utara. Sedang apel lokal di Indonesia yang terkenal berasal dari daerah Malang, Jawa Timur. Atau juga berasal dari daerah Gunung Pangrango, Jawa Barat. Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut (Moxpoy, 2013)
Tumbuhan apel dikatagorikan sebagai salah satu anggota keluarga mawar-mawaran dan mempunyai tinggi batang pohon dapat mencapai 7-10 meter. Daun apel sangat mirip dengan daun tumbuhan bunga mawar. Berbentuk bulat telur dan dihiasi gerigi-gerigi kecil pada tepiannya. Pada usia produktif, apel biasanya akan berbunga pada sekitar bulan Juli. Buah apel yang berukuran macam-macam tersebut sebenarnya merupakan bunga yang membesar atau mengembang sehingga menjadi buah yang padat dan berisi (Moxpoy, 2013)
Dalam buah apel, terkandung banyak vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, dan vitamin C. Terdapat pula sejumlah mineral seperti potassium, magnesium, kalsium, zat besi, zinc. unsur lainnya seperti fitokimian, tanin, serat, baron, asam tartar terdapat juga dalam buah apel (Moxpoy, 2013)

c.       Labu Siam
            Labu merupakan tumbuhan merambat dari genus Cucurbita yang menghasilkan buah berukuran besar dengan nama yang sama. Labu cukup terkenal dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain di Indonesia, labu juga dibudidayakan di Amerika Utara, Eropa, Australia, Selandia Baru dan Asia Tenggara. Nama labu juga sering digunakan untuk menyebut nama anggota famili Cucurbitaceae selain genus Cururbita seperti bligo, labu siam dan labu ular (Anonim, 2012).
            Terdapat 20-an spesies labu di seluruh dunia, dengan jumlah subspesies dan varietas mencapai 100-an lebih. Namun yang dibudidayakan di Indonesia umumnya hanya 5 spesies yaitu Cucurbita maxima (labu manis), Cucurbita ficifolia, Cucurbita mixta, Cucurbita moschata (labu kuning / labu merah), & Cucurbita pepo (labu manis). Labu kuning diperkirakan berasal dari Maluku (Anonim, 2012).
            Labu sering juga disebut labu kuning / labu merah (untuk spesies Cucurbita moschata) dan labu manis (untuk spesies Cucurbita maxima & Cucurbita pepo). Di beberapa daerah di Indonesia, labu memiliki beberapa nama daerah, seperti labu parang (Melayu), Waluh (Jawa & Sunda). Dalam Bahasa Inggris secara umum disebut sebagai Pumpkin, Butternut squash (labu kuning), & Winter squash (labu manis) (Anonim, 2012).
            Ciri-ciri. Labu tumbuh merambat / menjalar dengan kait pada batangnya dan jarang berkayu. Kait pada batang labu berbentuk melingkar seperti spiral. Batang tumbuhan ini berwarna hijau muda dan berbulu halus serta berakar lekat. Panjang batangnya mencapai lebih dari 5 meter (Anonim, 2012).
            Labu umumnya memiliki banyak biji yang berbentuk pipih, bundar telur, sampai bundar memanjang. Bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Permukaan biji buram & licin. Biji terdapat di bagian tengah-tengah buah (Anonim, 2012).

d.      Papaya
            Pepaya (Carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. permukaan batang pepaya terlihat bekas perlekatan daun. batang tidak memiliki cabang. arah tumbuh batang tegak lurus (Novi, 2011).
            Daunnya berbentuk bulat/bundar (orbicularis), merupakan daun tunggal bertulang daun menjari dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Tepi daun bercangap menjari (palmatifidus). Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus), daging seperti perkamen (perkamenteus) (Novi, 2011).
            Tanaman pepaya berasal dari daerah meksiko bagian selatan dan bagian utara amerika selatan. Tanaman yang dikenla menghasilkan buah tanpa mengenal musim ini merupakan satu-satunya jenis dalam genus carica. Untuk wilayah indonesia sendiri, tanaman ini menyebar hampir di seluruh wilayah indonesia. Umumnya jenis pepaya yang banyak tumbuh di indonesia yaitu pepaya semangka dan pepaya burung (Anonim, 2013).

e.       Ubu Jalar
            Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya (Anonim, 2010).
            Ubi jalar berasal dari Amerika Selatan tropis dan, yang masih diperdebatkan, Papua. Kalangan yang tidak menyetujui asal muasal ubi jalar dari Papua berpendapat bahwa orang Indian telah berlayar menuju ke barat melalui Samudra Pasifik dan membantu menyebarkan ubi jalar ke Asia. Proposal ini banyak ditentang karena bertentangan dengan fakta-fakta klimatologi dan antropologi (Anonim, 2010).
            Ubi jalar penuh beta karoten. Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi beta karoten mengurangi risiko kanker usus, payudara, perut dan kanker paru-paru. Dalam sebuah studi, termasuk wanita premenopause yang makan banyak sayuran yang termasuk beta karoten seperti ubi jalar telah menurunkan setengah risiko terkena kanker payudara (Anonim, 2010).  

f.        Jeruk
            Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya (Wikipedia, 2013).
            Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti kingkit. Dalam bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti "jeruk keprok" atau "jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau "limo") berarti "jeruk nipis" (Wikipedia, 2013).
            Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid) yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda (Wikipedia, 2013).
            Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia Tenggara.
            Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan wewangian/parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah (Wikipedia, 2013).

g.      Kacang Panjang
            Sejarah Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak ( Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia. Perkembangan paling pesat di negara beriklim panas tropis seperti Indonesia (Sukendar, 2011).
            Kacang panjang dapat diklasifikasikan mulai dari divisio (divisi), clas (kelas), ordo (bangsa), familia (suku), genus (marga), serta spesies (jenis). Dari divisi ke spesies merupakan urutan kelompok dari besar ke kecil. Pada kelompok yang lebih besar mempunyai persamaan sifat yang lebih sedikit di antara sesamanya dibandingkan kelompok yang kecil. Pada klasifikasi yang lebih detail, tingkatan-tingkatan tersebut masih dibagi lebih lanjut menjadi bagian yang lebih kecil lagi, yaitu sub-sub tingkatan (Samadi, 2003).
            Kacang panjang merupakan tanaman perdu semusim. Daunnya bersifat majemuk, tersusun atas tiga helai. Batangnya liat dan sedikit berbulu. Akarnya mempunyai bintil yang dapat mengikat nitrogen (N) dari udara. Hal ini bermanfaat untuk menyuburkan tanah. Bunganya berbentuk kupu-kupu, setiap  tangkai mempunyai 3-5 bunga. Warna bunganya ada yang putih, biru, atau ungu. Kacang panjang merupakan tanaman menyerbuk sendiri, namun penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi sekitar 10%. Tidak setiap bunga dapat menjadi buah, hanya 1-4 bunga yang dapat menjadi buah. Buahnya berbentuk polong bulat panjang dan ramping. Panjang polong sekitar 10-80 cm. Warna polong muda hijau sampai hijau keputihan, setelah tua warna polong menjadi putih kekuningan. Polong yang muda sifatnya renyah dan mudah patah, setelah tua polong menjadi liat. Pada satu polong dapat berisi 8-20 biji kacang panjang (Sukendar, 2011).

h.      Tomat
            Tomat merupakan tanaman perdu dengan tinggi berkisar 1-3 meter yang berasal dari Amerika Tengah, Selatan, Peru dan Meksiko. Berdasarkan catatan yang ada, diperkirakan tomat disebarkan oleh pelaut Spanyol ke koloninya di kepulauan karibia, Filipina kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tomat umumnya berumur pendek (kurang dari satu tahun) dan biasanya akan mati layu setelah dipanen.  Nama latin dari tomat adalah : Solanum lycopersicum L. sinonim Lycopersicon esculentum Miller  (Anonim,2013)
            Ada berbagai penelitian di seluruh dunia pada khususnya bahan dari tomat dan sifat-sifatnya untuk menurunkan risiko kanker didokumentasikan dengan baik ini bahan tertentu dari tomat yang terbaik untuk prostat, paru-paru, dan kanker perut.  lycopene juga muncul untuk melindungi hati dan paru-paru terhadap kerusakan oksidatif juga, dalam sebuah penelitian, di sebuah universitas di Toronto menemukan bahwa mengkonsumsi beberapa porsi jus tomat sekali setiap hari dalam seminggu akan sendirinya menghentikan beberapa kerusakan protein tertentu dalam tubuh, beberapa studi lainnya di Eropa menyatakan bahwa mungkin menghentikan terjadinya serangan jantung  (Anonim,2013)
            Hal ini tidak hanya tomat, tetapi juga makanan tomat berbasis seperti saus, ketchups dan jus yang bernilai gizi banyak. Bahkan beta karoten dan antioksidan dikalikan dalam kasus saus tomat / saus dan jus karena lycopene terkonsentrasi di dalamnya  (Anonim,2013)
            Tomat adalah zat alami dan membantu mengurangi kolesterol darah dan trigliserida serum. Mereka mengandung vitamin K dan membantu mencegah perdarahan dan pembekuan darah. Ini membantu penipisan darah. Selain tomat yang diperkaya dengan Vitamin tipe A, C, tiamin, niasin, asam folat, kalsium, zat besi, kalium dan flavonoid berbagai. Selain dengan Kopi Hijau Untuk Menurunkan Berat Badan, tomat yang kaya akan kalori ini dapat membantu penggunanya dalam pengurangan berat badan (Anonim,2013).

i.        Cabai
            Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.
            Tanaman cabe cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April). Untuk memperoleh harga cabe yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit . Buah cabe yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabe (300-500 gr biji).
            Cabe dapat meredakan pilek dan hidung tersumbat karena capsaicin dapat mengencerkan lendir. Sehingga, lendir yang tersumbat dalam rongga hidung akan menjadi encer dan keluar. Akibatnya, hidung menjadi tidak tersumbat lagi. Ini berlaku pada sinusitis dan juga batuk berdahak. Cabe dapat memperkecil risiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, dan jantung koroner. Karena, dengan mengkonsumsi capsaicin secara rutin darah akan tetap encer dan kerak lemak pada pembuluh darah tidak akan terbentuk. Sehingga, darah akan mengalir dengan lancar. Jadi, cabe juga berkhasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis).

j.        Bayam
            Bayam termasuk sayuran dataran tinggi, tetapi dapat hidup pada dataran rendah. Bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur, dengan derajat keasaman (pH)6-7.  Tanah dengan pH lebih tinggi atau lebih rendah membuat bayam tidak tumbuh dengan baik (Anonim, 2012).
            penyakit yang sering menyerang
ü  downy mildew
            Ditandai dengan daun bagian atas menguning, daun bagian bawah berwarna hijau keunguan yang pada akhirnya berwarna cokelat. Sering timbul bila ditanam pada musim hujan dan dingin. Pencegahan dapat dilakukan dengan memetik daun yang diserang. Pemberantasan dengan Dithane m-45 dosis 1.5-2 g/l.
ü  spinach blight (oleh virus mozaik cucumber
            Ditandai dengan daun menyempit, mengecil, menggulung dan berkerut. Permukaan daun berwarna kuning biasanya menyerang daun muda. Agar tidak meluas, tanaman yang terinfeksi harus dimusnahkan karena belum ada obatnya. Pencegahan dengan penyiangan gulma. Penyemprotan lalat pembawa virus dengan Ambus 2 EC atau Lannate 2 EC dengan dosis 2 g/l.
ü  penyakit noda daun (leaf spot)
            Ditandai dengan noda cokelat pada setengah daun, meluas sehingga menghancurkan daun. Agar tidak meluas tanaman harus dihancurkan. Disemprotkan dengan Dithane M-45 dosis 1.5-2 g/l untuk tanaman yang belum tersserang (Anonim, 2012).
            Gangguan ini dapatt disebabkan karena kekurangan unsure Mn. Upaya penanggulangan dengan menggunakan multitonik (pupuk yang mengandung unsure Mn) dosis diseesuaikan dengan kebutuhan. Pencegahan dengan pemberian kapur saat pengolahan tanah terutama pada tanah yang kekurangan unsure Mn (Anonim, 2012).










KLASIFIKASI, SYARAT TUMBUH DAN CARA PENANAMAN UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA YANG DIBUDIDAYA
1.      TANAMAN JAMBU METE
Ø  klasifikasi
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Sapindales
Famili              : Anacardiaceae
Genus              : Anacardium
Spesies            : Annacardium occdentale L

Ø  syarat tumbuh
Iklim yang cocok untuk budidaya jambu mete.
§  dalam budidaya jambu mete, sangat cocok yang banyak sinar matahari.
§  tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif di suhu harian rata-rata 27°c.
§  dalam penyerbukan bunga jambu mete, yang lebih berperan adalah serangga karena serbuk sari jambu mete pekat dan berbau sangat harum.  untukangin kurang begitu berperan dalam penyerbukan bunga jambu mete.
§  curah hujan yang paling cocok untuk budidaya jambu mete ialah di daerah yang mempunyai jumlah  antara 1.000-2.000 mm/tahun dengan 4-6 bulan kering (<60 mm).
§  budidaya jambu mete tumbuh optimal pada kelembaban nisbi antara 70-80%.
§  Media tanam jambu mete.
§  ph yang cocok untuk budidaya jambu mete antara 6,3 – 7,3.
§  jenis tanah paling cocok budidaya jambu mete adalah tanah berpasir, tanah lempung berpasir, dan tanah ringan berpasir.
§  ketinggian tempat yang cocok untuk budidaya jambu mete. ketinggian tempat yang cocok untuk budidaya jambu mete 1-1.200 m dpl. batas optimum ketinggian tempat hanya sampai 700 m dpl, kecuali untuk tujuan rehabilitasi tanah kritis.

Ø  Cara menanam
penanaman dapat dilakukan 4–6 minggu setelah lubang tanam disiapkan. hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
§  bibit dilepas dari polybag. tanah yang melekat pada akar dijaga jangan sampai berantakan agar perakaran bibit tidak rusak.
§  penanaman dilakukan sampai sebatas leher akar atau sama dalamnya seperti sewaktu masih dalam persemaian.
§  diusahakan akar tunggangnya tetap lurus. letak akar cabang diusahakan tersebar kesegala arah. ujung-ujungnya yang patah sebaiknya dipotong.
§  tanah disekitar batang dipadatkan dan diratakan agar tidak dapat terdapat rongga-rongga udara diantara akar dan tidak terjadi genangan air.
§  tanaman perlu diberi penyangga dari bambu agar dapat tumbuh tegak.

2.      APEL
Ø  Klasifikasi
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Rosales
Famili              : Rosaceae
Upafamili        : Maloideae
Genus              : Malus
Spesies            : M. domestica

Ø  Syarat tumbuh apel
Iklim
§  Curah hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150 hari/tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.
§  Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan.
§   Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat C.
§  Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar 75-85%.
Media Tanam
§  Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, mempunyai lapisan organik tinggi, dan struktur tanahnya remah dan gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air, dan porositas baik, sehingga pertukaran oksigen, pergerakan hara dan kemampuan menyimpanan airnya optimal.
§  Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
§  Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang dibutuhkan adalah air tersedia.
§  Dalam pertumbuhannya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.
§  Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak ditanami.
Ketinggian Tempat
§  Tanaman apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700-1200 m dpl. dengan ketinggian optimal 1000-1200 m dpl.
Ø  Cara menanam
§  Jarak tanam antar satu tanaman apel ke tanaman yang lain harus diatur. Jarak tanam ini tergantung varietas apel yang akan dibudidayakan, namun rata-rata jaraknya berkisar antara 2-3 meter.
§   Bila bibit sudah dimasukkan ke dalam lubang-lubang tanah/lahan, padatkan tanah di sekitar bibit agar bibit apel tidak goyah dan bisa tumbuh dengan baik.





3.       LABU SIAM
Ø  Klasifikasi
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Violales
Famili              : Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
Genus              : Sechium
Spesies            : Sechium edule

4.      PEPAYA
Ø  Klasifikasi
Kerajaan          : Plantae
Ordo                : Brassicales
Famili              : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies            : C. papaya
Nama binomial
Carica papaya L
Ø  Syarat tumbuh
Iklim
§  Angin diperlukan untukpenyerbukan bunga. Angin yang tidakterlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman.
§  Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000-2000 mm/tahun.
§  Suhu udara optimum 22-26 derajat C.
§  Kelembaban udara sekitar 40%.
§   Media Tanam
§  Tanah yang baik untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur dan banyak mengandung humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur.
§  Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal adalah netral dengan pH 6-7.
§  Kandungan air dalam tanah merupakan syarat penting dalam kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50–150 cm dari permukaan tanah.

Ø  Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.


5.      UBI JALAR
Ø  Klasfikasi
Kelas               : Dicotyledoneae
Sub Kelas        : Arhichlamydeae
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Sub Famili       : Manihotae
Genus              : Manihot
Spesies            : Manihot esculenta

Ø  Syarat tumbuh
Iklim
§  Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Daerahyang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-27 derajat C.
§  Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan daerah yangdisukai. Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usaha tani ubi jalar tercapai pada musim kering (kemarau). Di tanah yang kering (tegalan) waktutanam yang baik untuk tanaman ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu tanam yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen.
§  Tanaman ubi jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan 500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun.

Ø  Cara Penanaman
§  Bibit yang telah disediakan dibawa ke kebun dan ditaruh di atas bedengan. Bibit dibenamkan kira-kira 2/3 bagian kemudian ditimbun dengan tanah kemudiandisirami air.
§  Bibit sebaiknya ditanam mendatar, dan semua pucuk diarahkan ke satu jurusan
§  Dalam satu alur ditanam satu batang, bagian batang yang ada daunnya tersembul di atas bedengan.
§  Pada tiap bedengan ditanam 2 deretan dengan jarak kira-kira 30 cm. Untuk areal seluas 1 ha dibutuhkan bibit stek kurang lebih 36.000 batang. Penanaman ubi jalar di lahan kering biasanya dilakukan pada awal musim hujan (Oktober), atau awal musim kemarau (Maret) bila keadaan cuaca normal. Dilahan sawah, waktu tanam yang paling tepat adalah segera setelah padi rendengan atau padi gadu, yakni pada awal musim kemarau.

6.      JERUK
Ø  Klasifikasi tanaman jeruk
Divisi               : Spermatophyta
Sub divisi        : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Rutales
Keluarga          : Rutaceae
Genus              : Citrus
Spesies            : Citrus sp.


Ø  Syarat Tumbuh
Iklim
§  Kecepatan angin yg lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. utk daerah yg intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dgn arah angin.
§  Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan utk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yg cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
§  Temperatur optimal antara 25-30°C namun ada yg masih dapat tumbuh normal pada 38°C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20°C.
§  Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yg terlindung dari sinar matahari.
§  Kelembaban optimum utk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.
Ø  Penanaman
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
§  Pengurangan daun dan cabang yg berlebihan.
§  Pengurangan akar.
§  Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat.
§  Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.

7.      KACANG PANJANG
Ø  Klasifikasi
Divisi               : Spermatophyta
Sub divisi        : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Bangsa            : Rosales
Suku                : Leguminosae (Papilionaceae)
Marga              : Vigna
Jenis                : Vigna cylindrica (L.)

Ø  Syarat Tumbuh
§  IklimSuhu idealnya antara20 - 30 derajat C. Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh). Musim yang tepat untuk budidaya kacang panjang pada musimkemarau (MK).
§  Sebaiknya kacang panjang ditanam di awal atau akhir musim hujan.
§  Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun. Media Tanam Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang, tetapi yang paling baik adalah tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik. Lahan terbuka di dataran rendah sangat disukai tanaman kacang panjang. Apabila ada naungan maka produksi buahnya kurang begitu banyak. Adaptasinya terhadap lahan masam cukup baik.Dengan nilai kemasaman tanah (pH) yang cocok untuk kacang panjang sekitar 5,5 -6,5. Bila pH terlalu basa (diatas pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.Ketinggian TempatTanaman ini tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah dan dataran tinggi± 1500 m dpl, tetapi yang paling baik di dataran rendah. Penanaman didataran tinggi, umur panen relatif lama dari waktu tanam, tingkat produksi maupun produktivitasnya lebih rendah bila disbanding dengan dataran rendah. Ketinggian optimum adalah kurang dari 800 m dp
Ø  Teknik penanaman
Menyiapkan lahan ter lebih dahulu, lalu membuat bedengan untuk tempat menaman biji kacang panjang.

8.      SEMANGKA
Ø  Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Dilleniidae
Ordo                : Violales
Famili              : Cucurbitaceae
Genus              : Citrullus
Spesies            : Citrullus lanatus (Tunb)

Ø  Syarat Tumbuh
Tanaman semangka memerlukan curah hujan antara 40-50 mm/bulan, ketinggian tempat optimal 300 mdpl. Selain itu, tanaman semangka membutuhkan intensitas sinar matahari penuh sepanjang hari tanpa naungan untuk membantu proses fotosintesis. Agar diperoleh kualitas buah tinggi, budidaya semangka membutuhkan suhu optimal berkisar 25-30 derajat C. Kelembaban udara terlalu tinggi akan mendorong perkembangan penyakit, terutama cendawan patogen.

Ø  Teknik penanaman
§  Penentuan pola tanam pada tanaman semangka dilakukan dengan pola monokultur. Pembuatan  pembuatan lubang tanam penanaman bibit semangka pada lahan lapangan, setelah persemaian berumur 14 hari dan telah tumbuh 2 helai daun.
§  Sambil menunggu bibit cukup besar, dilakukan pelubangan pada lahan dengan kedalaman 8-10 cm. persiapan pelubangan lahan tersebut dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindahkan ke darat.
Berjarak 20-30 cm daritepi bedengan dengan jarak antar  lubang sekitar 80-100 cm atau tergantung tebal atau tipisnya bedengan. Setelah dilakukan pelubangan, lahan selanjutnya digenangi air sekitar tinggi bedengan, dan dibiarkan sampai air meresap.
§  Sebelum bibit batang ditanam, lakukan terlebih dahulu perendaman, agar mudah melepaskan polybag yang dipakai. Langkah imunisasi dilakukan dengan cara merendam selama 5-10 menit dan disertai campuran larutan obat-obatan.



9.      TERONG
Ø  Klasiikasi
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Solanales
Famili              : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus              : Solanum
Spesies                        : Solanum melongena L.

Ø  Syarat Tumbuh
§  Ketinggian tempat 1- 1200 m dpl
§  Keasaman tanah pH 5-6.
§  Tanaman ini memerlukan air yang cukup untuk menopang pertumbuhannya.
§  Ketinggian tempat untuk tanaman terong antara 1-1200 mdpl
§  Suhu optimal 18°-25°C.

Ø  Teknik penanaman
Persiapan lahan budidaya terong meliputi pembajakan dan penggaruan tanah, Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar parit 50-70 cm, pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5, pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 20 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah, persiapan selanjutnya pemasangan mulsa PHP, pembuatan lubang tanam dengan  jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan untuk musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 60 cm, kemudian dilakukan pemasangan ajir.

10.  TOMAT
Ø  Klasifikasi
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Solanales
Famili              : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus              : Solanum
Spesies            : Solanum lycopersicum L

Ø  Syarat Tumbuh
Iklim
§  Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup.
§  Sebaliknya, pada fase generatif memerlukan curah hujan yang sedikit. Curah hujan yang tinggi pada fase pemasakan buah dapat menyebabkan daya tumbuh benih rendah.
§  Curah hujan yang idealselama pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara 750-1.250 mm per tahun. Curah hujan tidak menjadi factor penghambat dalam penangkaran benih tomat di musim kemarau jika kebutuhan air dapat dicukupi dari air irigasi, namun dalam musim yang basah tidak akan terjamin baik hasilnya. iklim yang basah akan membentuk tanaman yang rimbun, tetapi bunganya berkurang, dan didaerah pegunungan akan timbul penyakit daun yang dapat membuat fatal pertumbuhannya. Musim kemarau yang terik dengan angin yang kencang akan menghambat pertumbuhan bunga (mengering dan berguguran). Walaupun tomat tahan terhadap kekeringan, namun tidak berarti tomat dapat tumbuh subur dalam keadaan yang kering tanpa pengairan. Oleh karena itu baik di dataran tinggi maupun dataran rendah dalam musim kemarau, tomat memerlukan penyiraman atau pengairan demi kelangsungan hidup dan produksinya (Rismunandar, 2001).
§  Suhu yang paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah 25-30 derajat Celcius. Sementara itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24 -28 derajat celcius. Jika suhu terlalu rendah pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga pertumbuhan dan perkembangan bunga dan buahnya yang kurang sempurna. Kelembaban relatif yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 80%. Sewaktu musim hujan, kelembaban akan meningkat sehingga resiko terserang bakteri dan cendawan cenderung tinggi. Karena itu, jarak tanamnya perlu diperlebar dan areal pertanamannya perlu dibebaskan dari segala jenis gulma (Wiryanta, 2004).
§  Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi yanng menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak disukai. Daerah yang beriklim sejuklah yang disukainya. Tanaman ini tidak tahan terhadap awan. Daerah yang dengan kondisi demikian tanaman mudah terserang cendawan busuk daun dan sebangsanya. Angin kering dan udara panas juga kurang baik bagi pertumbuhannya dan sering menyebabkan kerontokan bunga (Wiryanta, 2004)
Tanah
§  Tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol, regosol, latosol, ultisol, dan grumusol. Namun demikian, tanah yang paling ideal dari jenis lempung berpasir yang subur, gembur, memiliki kandungan bahan organik yang tinggi, serta mudah mengikat air (porous). Jenis tanah berkaitan dengan peredaran dan ketersediaan oksigen di dalam tanah. Ketersediaan oksigen penting bagi pernapasan akar yang memang rentan tehadap kekurangan oksigen.
§  Kadar oksigen yang mencukupi di sekitar akar bisa meningkatkan produksi buah.
§  Oksigen di sekitar akar bisa juga meningkatkan penyerapan unsur hara fosfat, kalium, dan besi (Redaksi Agromedia, 2007).
§  Untuk pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, kadar keasaman (pH) antara 5-6, tanah sedikit mengandung pasir, dan banyak mengandung humus, serta pengairan yang teratur dan cukup mulai tanam sampai waktu tanaman mulai dapat dipanen (Redaksi Agromedia, 2007).

Ø  Cara Penanaman
§  jika bibit sudah siap tanam, maka Anda bisa memindahkan bibit pada media tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Tanamlah tomat dalam keadaan tegak sempurna agar tomat tidak tumbuh condong atau berat sebelah.
§  Setelah dipindahkan, siramlah tanaman tomat secara berkala pada pagi dan sorea hari dengan menggunakan air yang dicampur dengan urea. Untuk minggu-minggu pertama penanaman tomat sebaiknya dihindarkan dari sinar matahari langsung agar tidak cepat layu.

11.  CABAI
Ø  Klasifikasi Tanaman Cabai
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Solanales
Famili              : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus              : Capsicum
Spesies            : Capsicum annum L.

Ø  Syarat Tumbuh tanaman cabai
§  Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
§  Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.
§  Tanaman cabe menghendaki pengairan yang cukup. Tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.

Ø  Cara penanaman
§  Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.
§  Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang, serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret-April). Untuk memperoleh harga cabai yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit. Buah cabai yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabai (300-500 gr biji).

12.  SAWI
Ø  Klasifikasi
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Rhoeadales (Brassicales)
Famili              : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus              : Brassica
Spesies            : Brassica Juncea

Ø  Syarat Tumbuh sawi
§  Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini.
§  Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi.
§  Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi.
§  Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.
§  Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur.
§  Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan.
§  Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.

Ø  Cara Penanaman
·         Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm. Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.


13.  BAYAM
Ø  Klasifikasi Tanaman Bayam
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Hamamelidae
Ordo                : Caryophyllales
Famili              : Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus              : Amaranthus
Spesies            : Amaranthus hybridus L.

Ø  Syarat Tumbuh
Tanaman bayam dapat tumbuh sepanjang tahun baik didataran rendah maupun didataran tinggi. Pertumbuhan yang baik terdapat pada tanah yang subur dan agak terbuka dengan PH tanah antara 6-7. Waktu tanam yang baik ialah pada awal musim hujan atau awal musim kemarau.

Ø  Cara Penanaman
§  Dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
§  Ditebar langsung di atas bedengan, yaitu biji dicampur dengan pupuk kandang yang telah dihancurkan dan ditebar secara merata di atas bedengan.
§  Ditebar pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm, kemudian ditutup dengan lapisan tanah.
§  Disemai setelah tumbuh (sekitar 10 hari) bibit dibumbun dan dipelihara selama + 3 minggu. Selanjutnya dipindahkan ke bedengan dengan jarak tanam 50 x 30 cm. Biasanya untuk bayam petik.

















KESIMPULAN

Hortikultura merupakan cabang dari agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar .
Sistem Produksi Hortikultura Semusim. Pada sistem ini dibudidayakan tanaman semusim seperti berbagai jenis sayuran dan bunga, buah semangka, melon dan lain-lain. Pengelolaan tanaman biasanya intensif, dengan menggunakan benih komersial. Sistem produksi ini biasanya produkstivitasnya tinggi dan kualitas yang dihasilkan cukup baik. Kubis, kubis bunga, wortel, tomat, paprika, petsai, lobak, bawang daun, bawang putih, buncis, kentang, dan sayuran yang berasal dari daerah temperate banyak ditanam di dataran tinggi, sedangkan kangkung, bayam, jagung muda, kacang panjang, cabe, tomat, bawang merah, ketimun, labu, terung banyak ditanaman secara monikultur di dataran rendah .
Tanaman hortikulura yang ditanam pada lahan kering pada layout, ada beberapa jenis tanaman seperti jambu mete, terong, kacang panjang, cabe, tomat, papaya dan lain sebagainya, untuk luas lahan yang digunakan 2,5 hektar.

































DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010. http://indoopustaka.com/2010/klasifikasi-jambu-mete. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Anonim.2012. http://petanirumahan.wordpress.com/2012/05/11/budidaya-bayam. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Anonym.2012.http://kejar lingkungan hidup spensya.blogspot.com/2012/09/Labu Tumbuhan Kaya Manfaat.Html. Diakses Pada 7 Novemberr 2013, Sumbawa  
Anonim.2012.http://mancinginfo.blogspot.com/2012/12/Jenis-Jenis Tanaman Hortikultura.Html. Diakses Pada 25 Oktober 2013, Sumbawa
Anonym.2013.http://tanaman obat herbal.blogspo.com/2013/03/klasifikasi dan morfologi papaya.html. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa \
Anonim.2013.http://klasifikasi tanaman.blogspot.com/2013/05/klasifikasi tanaman tomat. Diakses Pada 28 Oktobe 2013, Sumbawa
Anonym. 2013. http://www.pustakasekolah.com/2013/klasifikasi-kacang-panjang.html. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Moxspoy.2013. http://moxspoy.blogspot.com/2013/02/klasifikasi-buah-apel.html. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Novi.2012.http://novi biologi.blogspot.com/2011/06/papaya Carica papaya.html. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Shukendar.2011.http://shukendar.blogspot.com/2011/11/budidaya kacang panjang. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa
Wikipedia.2010. http://id.wikipedia.org.2010/wiki/Jeruk. Diakses Pada 7 November 2013, Sumbawa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar